Kemampuan-kemampuan
yang dimiliki oleh orang yang melakukan olah batin seperti puasa,
bertapa, semedi, membaca mantra atau wirid amalan tertentu sebetulnya
adalah dari Khodam. Disadari ataupun tidak, setiap olah batin yang
dilakukan manusia selalu menimbulkan energi-energi yang memiliki
kesadaran/kecerdasan sendiri. Inilah peran dari khodam. Mereka
diciptakan Tuhan sebagai perantara yang membawa kekuatan supranatural
bagi orang-orang yang dikehendaki.
Sebagian
orang beranggapan bahwa memiliki khodam (atau ilmu spiritual yang ada
khodamnya) adalah sebuah kesyirikan atau dosa besar. Bagi kami,
pendapat ini adalah pendapat yang “membabi buta” karena pengertian
khodam sangat luas. Sedangkan khodam sendiri terdiri dari berbagai
jenis yang tidak bisa disamakan. Berikut ini pembahasan panjang
mengenai khodam. Selamat membaca….
Istilah
“khodam” berasal dari bahasa arab yang berarti pembantu, penjaga atau
pengawal yang selalu mengikuti. Dalam bahasa arab pembantu rumah
tangga, sopir, tukang kebun dan satpam juga bisa disebut sebagai
khodam. Namun dalam konteks ilmu spiritual, istilah “khodam” digunakan
khusus untuk menyebut makhluk gaib yang mengikuti pemilik ilmu
spiritual atau yang mendiami suatu benda pusaka. Dalam konsep spiritual
jawa, khodam disebut sebagai “prewangan” yang artinya adalah orang
yang membantu.
Khodam
dalam konsep mistik islam dan jawa diyakini sebagai “jiwa” suatu ilmu.
Khodam memberi energi pada pemilik ilmu sehingga bisa melakukan
hal-hal diluar kewajaran. Tentu saja ada khodam yang minta imbalan ada
pula yang “gratis” karena khodam ini datang karena kehendak Allah,
bukan “dipaksakan” oleh manusia. Yang dimaksud “dipaksakan” adalah
khodam ini datang karena seseorang melakukan ritual pemanggilan yang
ditujukan untuk meminta tolong kepada khodam dari golongan jin.
Mengenai siapakah sebernarnya khodam, para spiritualist berpendapat berbeda-beda. Kelompok pertama mengatakan khodam adalah jenis makhluk tertentu yang khusus diciptakan Tuhan
sebagai “pembawa” kekuatan bagi para pemilik ilmu dan benda pusaka.
Kelompok ini tidak punya dalil yang kuat untuk mendukung pendapatnya,
jadi pendapat ini boleh kita abaikan.
Kelompok kedua berpendapat bahwa khodam hanyalah sebutan atau julukan bagi Jin, Qorin dan Malaikat yang membantu manusia.
Seperti istilah “setan” yang sebetulnya bukanlah jenis mahluk,
melainkan hanya julukan bagi jin atau manusia yang suka berbuat
kejahatan. Dalam kitab Al-Quran pun diterangkan bahwa Tuhan hanya
menciptakan hambanya yang berakal dalam tiga bentuk saja, yaitu:
Malaikat, Manusia dan Jin. Ustadz Firman sendiri lebih meyakini
pendapat kedua ini.
Mengapa Khodam membantu manusia?
Karena
khodam terdiri dari tiga jenis makhluk yaitu Jin, Qorin dan Malaikat,
maka alasan mereka bersedia membantu manusia juga berbeda-beda. OK.
agar Anda lebih paham, kami jelaskan satu per satu dibawah ini:
1. Khodam Jin
Pelu
Anda ketahui bahwa kehidupan sosial jin sama seperti manusia. Mereka
terdiri dari bermacam-macam ras dan kelompok yang sangat kompleks.
Setiap jin punya sifat dan kebutuhan yang berbeda-beda seperti pada
manusia. Begitu pula dalam dalam membantu manusia, mereka punya alasan
yang berbeda-beda. Namun secara garis besar, ada 5 alasan mengapa jin mau membantu manusia.
#Ingin menyesatkan manusia.
Kelompok jin ini adalah tentara ilbis yang ditugaskan untuk membantu
para tukang sihir dan penganut ilmu hitam. Orang yang ingin memiliki
khodam jenis ini harus melakukan perbuatan atau ritual yang melanggar
aturan Tuhan. Misalnya untuk medapatkan ilmu sihir mereka harus
menyediakan sesaji, makan darah, membunuh, melakukan dosa besar dan
sebagainya. Jin jenis ini sangat senang jika manusia yang didampinginya
jauh dari agama.
Bukan
hanya penganut ilmu hitam saja yang dibantu oleh jin tentara iblis
ini. Para penganut thariqoh (orang yang menapaki jalan spiritual menuju
Tuhan) dan orang soleh yang kurang waspada pun disesatkan oleh jin
golongan ini. Awalnya jin mengaku sebagai guru spiritual yang sudah
meninggal atau malaikat yang akan membimbingnya dan membantu segala
usahanya. Seketika seorang ahli thariqoh pun memiliki banyak
“kesaktian”. Namun perlahan-lahan jin cerdas ini memperdaya ahli
thariqoh hingga dia melanggar aturan agama.
#Ingin mendapat keuntungan dari manusia.
Khodam Jin jenis ini selalu meminta imbalan dalam bentuk sesaji,
persembahan, korban, bahkan ada yang mengadakan perjanjian, jika sudah
sampai waktu yang ditentukan pemilik ilmu bersedia menjadi
budak/pengikut di alam jin. Orang yang menjadi budak jin, meniggalkan
jasadnya, kemudian jiwanya dibawa ke alam jin. Sehingga dia tampak mati
bagi orang awam, padahal dia sebetulnya belum mati. Nanti ketika
sudah sampai batas usianya, malaikat maut baru menjemputnya untuk
dihadapkan kepada Tuhan. Oleh karena itu jangan pernah berniat untuk
mendapatkan pesugihan atau “harta gaib” yang datang tiba-tiba dengan
bantuan jin.
Keadaan ini sesuai dengan Al-Quran surah Al-Jin ayat 6, yang terjemahnya: Dan
bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
#Karena mencintai manusia.
Kadang kami menemui ada jin yang mengikuti manusia dengan alasan
cinta. Cinta yang kami maksud adalah seperti cinta pria kepada wanita.
Umumnya jin yang seperti ini selalu berusaha membantu manusia yang
dicintainya, sekaligus mengganggu. Bentuk bantuannya bisa berupa
kemampuan mengobati, perlindungan dari kejahatan, kemampuan mengetahui
rahasia orang dan sebagainya. Sedangkan gangguannya biasanya berupa:
merasa diikuti seseorang, sulit mencintai, hubungan cinta selalu gagal,
kesurupan/kerasukan dan sering mimpi bersetubuh. Bahkan kadang ada
jin yang datang dalam wujud manusia untuk menyetubuhi manusia dalam
keadaan sadar.
#Persahabatan. Bagi
sebagian orang yang memiliki ilmu spiritual tertentu, bersahabat
dengan jin bukanlah hal mustahil. Idealnya hubungan persahabatan adalah
saling membantu dan berbagi. Namun kenyataannya hubungan persahabatan
dengan jin bisa menguntungkan atau merugikan Anda, bahkan kadang juga
menyesatkan Anda. hal ini sama jika kita bersahabat dengan sesama
manusia. Jika sahabat kita adalah orang baik, maka kita pun terbawa
menjadi baik. Tapi jika kita berteman dengan penjahat, maka kita pun
bisa dirugikan atau malah bergabung menjadi penjahat. Semua itu
tergantung sifat dan kepribadian Anda. Hubungan persahabatan inilah yang menjadi dasar Ilmu Khodam yang diajarkan Maha Spiritual Club.
#Karena mengagumi kepribadian manusia. Orang-orang
saleh yang selalu berbuat kebajikan menjadikan kelompok Jin Muslim
kagum. Kaum jin ini mengikuti orang saleh untuk meniru kebaikannya,
mendengarkan ceramah
yang disampaikannya, dan menjadi makmum ketika orang saleh tersebut
melakukan ibadah. Disadari ataupun tidak, kelompok jin ini menjadikan
orang saleh sebagai guru spiritualnya. Mereka juga berusaha untuk
membantu, melindungi dan berdoa untuk guru spiritualnya itu. tidak
ada keburukan yang disebabkan oleh jin-jin ini.
2. Khodam Sejenis Qorin
Sejak
seorang manusia lahir, maka tercipatalah pula satu Qorin yang
mengikutinya sampai kahir hayat. Namun yang kami bahas disini bukanlah
Qorin yang mengikuti manusia lahir itu, melainkan Khodam Qorin yang
didapat karena olah spiritual tertentu. Jumlahnya pun tak hanya satu,
seorang manusia yang memiliki ilmu spiritual bisa saja diikuti puluhan,
ratusan atau ribuan Qorin.
Qorin
sebetulnya adalah golongan jin. Qorin lahir dari ayah dan ibu jin
biasa, namun dengan kekuasaan Allah dia melahirkan Qorin yang memiliki
sifat khusus. Sifat khusus yang dimaksud adalah tidak memiliki jenis
kelamin (tapi bukan banci), sifat pasif dan tidak memiliki nafsu
seksual. Qorin tidak bisa mempengaruhi pikiran manusia dan tidak bisa
menampakan diri karena meterinya lebih halus dibanding jin biasa. Qorin
hanya bisa dilihat dengan mata batin. Penampilannya pun dalam bentuk
yang indah dan sopan. Umumnya Qorin tampil dalam bentuk laki-laki
berpakaian serba putih dengan wajah yang tampan.
Khodam
dari jenis Qorin mengikuti pemilik ilmu spiritual aliran putih dan
tentunya Qorin datang atas kehendak Tuhan. Yang kami maksud Ilmu Spiritual Aliran Putih
adalah aliran yang meyakini bahwa semua kekuatan spiritual sejatinya
bersumber dari Tuhan. Penganut aliran putih tidak meminta kecuali hanya
kepada Tuhan. Khodam jenis ini tidak meminta imbalan dalam bentuk
apapun. Kalangan spiritualist yakin, ikutnya Qorin sebagai khodam
manusia bisa diusahakan dengan olah spiritual seperti puasa, meditasi,
membaca doa atau mantra. Sedangkan di MSC, ikutnya Qorin bisa
dipersingkat dengan metaresonansi. Murid MSC yang belajar Ilmu Khodam juga bisa mendapat “pembantu” dari jenis Qorin.
Sebagian
spiritualist yang waskita ada yang menyebut Jin Qorin sebagai “Jin
Batin” karena memang sifatnya yang lebih halus dari Jin pada umumnya.
Jin biasa lebih mudah untuk dilihat, meskipun tinggkat kepekaan indra
ke-enam orang yang melihat masih dasar. Namun untuk bisa melihat Jin
Qorin dibutuhkan kepekaan indra keenam yang lebih tinggi, dikarenakan
dia berada di dimensi yang lebih halus.
Dalam
keyakinan mistik jawa-islam, ada juga konsep untuk menghadirkan
kekuatan khodam wali, khodam nabi dan sebagainya. Nah sebetulnya yang
dimaksud khodam wali atau nabi, bukanlah roh dari wali dan nabi itu
hadir dan membantu Anda. Ketika kita menghadirkan khodam wali atau
nabi, yang hadir adalah salah satu atau beberapa Qorin yang pernah
menjadi khodam (baca: mengikuti) wali atau nabi tersebut.
3. Khodam Malaikat

Mengenai
Khodam dari golongan Malaikat, kami tidak bisa menerangkannya lebih
jauh, karena mata manusia (sekalipun memiliki mata batin) akan sangat
sulit mengamati malaikat. Hanya orang-orang khusus yang dikehendaki
Tuhan-lah yang memahami seperti apa sebetulnya wujud perlindungan
malaikat itu. Meskipun mata tidak bisa melihat, tapi kami yakin bahwa
perlindungan malaikat selalu ada menyertai orang yang selalu berusaha
untuk kebaikan. khodam malaikat inilah yang menjadi pelindung pemilik
Ilmu Maha Spiritual.
Benarkah ada Malaikat yang bisa dijadikan Khodam?
Menurut
para spiritualist, memang ada orang yang benar-benar dikawal oleh
malaikat pelindung kemanapun dia pergi. Namun orang seperti ini sangat
langka dan itu pun terjadi bukan karena dia belajar ilmu spiritual
tertentu, melainkan itulah karomah dari Allah yang diberikan
sebagai hadiah kesolehan dan keihlasannya. Orang yang dikawal malaikat
bisa jadi tidak menyadari karena dia tidak pernah memohon kehadiran
malaikat itu. Tentu konsep karromah ini berbeda dengan konsep olah
spiritual yang mana kita melakukan olah spiritual memang dengan tujuan
mendatangkan kekuatan spiritual.
Sebetulnya -dengan pengamatan mata batin yang teliti- kami hanya bisa mengamati bahwa hanya wujud Energi dari Malaikat saja yang mengikuti pemilik Ilmu Spiritual Tingkat Tinggi. Malaikat secara
pribadi tidak bersanding dengan manusia biasa. Mengingat malaikat
adalah mahluk suci, sedangkan manusia biasa seperti kita umumnya masih
sering berbuat dosa kecil, bahkan kadang karena kelalaian, dosa besar
pun kita lakukan.
Jadi jika dikatakan Anda telah memiliki khodam malaikat, belum tentu berarti secara harfiah
Anda diikuti oleh malaikat langsung, yang mengikuti Anda hanyalah
energi dari malaikat. Namun tidak tertutup kemungkinan jika ada orang
yang diikuti Malaikat secara pribadi, karena kedatangan Malaikat sebagai pembantu manusia adalah kehendak Tuhan.
Dosakah jika saya punya khodam ?
Seperti
Anda ketahui, khodam terdiri dari 3 jenis yang memiliki sifat
berbeda. Proses datangnya khodam pun berbeda-beda. Jadi dosa atau
tidak jika Anda memilki khodam sangat tergantung proses datangnya
khodam itu sendiri. Jika khodam tersebut dari golongan malaikat dan
qorin, maka tidak ada alasan untuk memvonis Anda dosa. Karena
sesungguhnya kehadiran malaikat dan qorin atas kehendak Tuhan.
Jika
jin mengikuti Anda karena jin tersebut cinta atau mengagumi, maka
Anda pun tidak bisa dianggap berdosa, karena kedatangan jin tersebut
bukan atas keinginan Anda. Namun jika khodam jin membantu karena Anda
mengerjakan sihir, belajar ilmu hitam atau mengadakan perjanjian
dengan jin, maka itu sudah pasti dosa.
Memiliki khodam, selama ditempuh dengan cara yang benar, bukanlah suatu kemusyrikan, dan bukan berarti kita meyakini bahwa Tuhan tidak mampu menolong manusia secara
langsung. Sudah menjadi aturan Tuhan, bahwa Tuhan memenuhi kebutuhan
makhluknya – termasuk dalam memberi pertolongan – selalu melibatkan
makhluk ciptaanya.
Sebagai
contoh kita semua yakin malaikat Raqib dan Atib yang bertugas
mencatat setiap amal baik-buruk manusia. Mereka diyakini berada di
bahu kanan dan kiri setiap manusia*. Dengan adanya malaikat ini, bukan
berarti kita meyakini Allah kurang kekuasaannya atau Tuhan repot
mengurus manusia, sehingga menciptakan malaikat sebagai pembantu untuk
meringankan tugas Tuhan. Adanya malaikat dengan tugas-tugas tertentu
adalah hukum Allah dan manusia hanya bisa menerima kenyataan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar